Saturday 16 July 2011 | By: ~Seindah cinta wanita perindu syurga~

~Kisah Di Akhir Pengembaraan~

Pada zaman dahulu ada seorang pemuda pengembara bernama Ahmad. Ahmad adalah seorang pengembara yang soleh dan taat kepada Allah. Hutan, gunnung serta padang pasir telah dilalui dalam pengembaraannya.

Suatu ketika disaat Ahmad sedang menyusuri sebuah sungai. Dia merasa dahaga yang tiada terhingga, karena hari memang sangat panas sekali. Ahmadpun kemudian berhenti dipinggir sungai untuk minum dan mencuci mukanya. “Alhamdulillah….. terimakasih ya Allah, engkau telah memberikan keselamatan kepadaku dengan air sungai ini”. Tiba-tiba Ahmad melihat sesuatu mengapung-apung disungai menuju kearahnya. Tanpa berfikir panjang Ahmad pun kemudian mencebur dan mengambilnya yang ternyata adalah sebuah apel. “Ini mungkin rizki untukku”. Ahmad kemudian memakan apel itu. Tetapi disaat apel itu termakan hampir habis, Ahmad teringat sesuatu. “Astaghfirullah, Kalau ada buah apel terjatuh, berarti disekitar sini ada sebuah kebun. Dan bila ada sebuah kebun, mungkin kebun itu ada yang memiliki. Ya Allah Ampunilah hambamu yang telah memakan buah ini tanpa meminta izin kepada pemiliknya. Sebaiknya aku mencari dimana pemilik kebun dari buah ini.

Ahmadpun kemudian menyusuri sungai itu tanpa merasa letih. Dan benarlah, ternyata diujung sebuah hulu sungai ada sebuah kebun apel yang sangat luas. Ahmad kemudian mendatangi kebun itu dan mencari pemiliknya. Disaat Ahmad sedang mencari tiba-tiba seorang kakek mengejutkannya.

“Assalamu’alaikum. Sedang mencari apa gerangan anak muda?”

“Waalaikumussalam… Apakah bapak tau siapa pemilik kebun anggur ini?”

“Sayalah pemiliknya. Kenapa ?

“Jadi, jadi pemilik kebun ini adalah bapak sendiri. Oh.. Kebetulan sekali. Saya minta maaf karena saya telah memakan sebuah apel yang saya duga berasal dari kebun bapak”.

“Dimana engkau menemukannya anak muda?” tanya kakek itu.

“Disebuah sungai disaat saya sedang minum dan membasuh muka saya”.

Kakek Pemilik kebun apel itu terdiam dan menatap mata Ahmad dengan tajam. Ahmadpun kemudian berkata, “Maafkanlah saya pak, saya siap menerima hukuman apapun dari bapak. Apapun hukumannya, asalkan bapak memaafkan saya”.

“Ya, ya ya…. Kalau begitu kau akan menerima hukuman dariku”. Kata kakek itu seraya terus menatap tajam mata ahmad.

“Silahkan kek, apa hukuman yang akan aku terima ?”

“Kau harus membersihkan kebunku selama satu bulan penuh”

“Baiklah kek, saya akan menjalankan hukuman itu dengan ikhlas karena Allah” Kata Ahmad sabar.

Demikianlah, berhari-hari Ahmad membersihkan kebun apel itu dengan rajin dan senang. Dia berharap dapat menghapus kesalahan yang telah dilakukannya. Hingga tidak terasa satu bulan penuh Ahmad telah menjalankan hukuman. Ahmadpun kemudian mendatangi pemilik kebun itu.

“Saya telah menjalankan hukuman untuk membersihkan kebun selama satu bulan penuh. Dan hari ini adalah hari yang terakhir, Apakah ada hukuman lain untuk menebus kesalahan saya?” Tanya Ahmad.

“Ada. Aku mempunyai seorang anak gadis bernama Rokayah. Dia buta, tuli, bisu dan lumpuh. Kau harus menikahinya.Jawab Kakek pemilik kebun

Bukan cuman terkejut, Ahmadpun gemetar. Tubuhnya berkeringat. Karena Ahmad berfikir begitu berat ujian dan hukuman yang dia terima. pemilik kebun itupun bertanya.

“Kenapa, apakah kau tidak bersedia?” tanya pemilik kebun itu membuat ahmad berfikir. Tidak lama kemudian ahmad dapat menguasai diri. Dia yakin apabila pemilik kebun tidak memaafkannya, maka Allahpun tidak akan memaafkan kesalahannya yang telah memakan apel yang bukan miliknya.

“Baiklah, saya akan penuhi. Saya ikhlas karena Allah untuk menikahi anak kakek. Jawab Ahmad

Dengan kesabaran dan keikhlasan Ahmadpun kemudian menikahi gadis pemilik kebun apel. Disaat usai pernikahan, Ahmad hendak memasuki kamar pengantin yang didalamnya telah menunggu gadis pemilik kebun apel

“Assalamu’alaikum”…. Ucap Ahmad seraya membuka tirai kamar.

“Wa’alaikummussalam, Silahkan masuk. Aku telah menunggu sedari tadi” Seorang gadis menjawab dari dalam kamar

Ahmad terkejut bukan kepalang mendengar jawaban itu.

“Oh, maafkan saya. Mungkin saya salah memasuki kamar ini. Sebenarnya saya mencari gadis bernama Rokayah. Dia anak pemilik kebun apel”. Kata Ahmad bingung.

“Sayalah yang engkau cari”. Jawab gadis itu

“Oh tidak…. Tidak mungkin”.

Ahmadpun berlalu dengan tergesa meninggalkan gadis itu dan menemui pemilik kebun.

“Sebelumnya maafkan saya yang telah lancang memasuki sebuah kamar seorang gadis cantik. Tapi… dimanakah sebenarnya kamar Rokayah istri saya?” Tanya Ahmad

“Kau tidak salah. Yang kau masuki memang kamar rokayah anakku satu-satunya. Dan yang didalam kamar memang anakku. Dialah rokayah”.

“Tetapi kenapa saya tidak melihat dia buta, tuli, bisu dan lumpuh?” Tanya Ahmad.

“Anakku….. Rokayah memang buta, tuli, bisu dan lumpuh. Tapi yang aku maksud dia buta, karena dia tidak pernah menggunakan kedua matanya untuk melihat hal-hal yang buruk. Dia tuli, karena telinganya tidak pernah digunakan untuk mendengarkan pembicaraan-pembicaraan yang buruk. Dia bisu, karena dia tidak pernah menggunakan mulutnya untuk berbicara kotor. Dan dia lumpuh, karena dia tidak pernah berjalan ketempat-tempat maksiat. Sekarang segeralah kau kembali kekamarnya. Temuilah dia yang sekarang menjadi istrimu”.

~Kisah Bidadari Syurga~

'Ainul Mardhiah merupakan seorang bidadari yang paling cantik
dikalangan bidadari-bidadari yang lain. Suatu pagi (dalam bulan puasa)
ketika nabi memberi targhib (berita-berita semangat di kalangan
sahabat untuk berjihad pada agama Allah) katanya siapa-siapa yang
keluar di jalan Allah tiba-tiba ia shahid, maka dia akan
dianugerahkan seorang bidadari yang paling cantik dikalangan
bidadari2 syurga. Mendengar berita itu seorang sahabat yang
usianya sangat muda teringin sangat nak tahu bagaimana cantiknya
bidadari tersebut.... tetapi dia malu nak bertanyakan kepada nabi
kerana malu pada sahabat-sahabat  yang lain. Namun dia tetap beri
nama sebagai salah sorang yang akan  keluar/pergi.
Sebelum Zohor sunnah nabi akan tidur sebentar (dipanggil
khailulah, maka sahabat yang muda tadi juga turut bersama jemaah
tadi... tidur bersama-sama....

Dalam tidur tersebut dia bermimpi berada di satu tempat yang
sungguh indah, dia bertemu dengan seorang yang berpakaian yang
bersih lagi cantik dan  muka yang berseri2 lalu ditanyanya
dimanakah dia... lalu lelaki itu menjawab inilah syurga. Lalu dia
menyatakan hasrat untuk berjumpa dengan 'Ainul Mardhiah... lalu
ditunjuknya di suatu arah maka berjalan dia... di suatu
pepohon beliau mendapati ada seorang wanita yang tak pernah dia
lihat kecantikan begitu... takpernah dilihat didunia ini... lalu
diberi salam dan dia bertanya andakah ainul mardhiah... wanita itu
menjawab ehh  tidakk... saya khadamnya ainul mardhiah ada di dalam
singgahsana sana.

Lalu dia berjalan dan memasuki satu mahligai yang cukup indah dan
mendapati ada seorang lagi wanita yang kecantikannya
berganda-ganda dari yang pertama tadi sedang mengelap permata-mata
perhiasan di dalam mahligai.... lalu
diberi salam dan di tanya lagi adakah dia ainul mardiah lalu
wanita itu menjawab...eh tidakkk saya hanya khadamnya di dalam
mahligai ini... ainul mardiah ada di atas mahligai sana,..... lalu
dinaikinya anak-anak tangga mahligai permata itu kecantikkannya
sungguh mengkagumkan... lalu dia sampai ke  satu mahligai dan
mendapati seorang wanita yang berganda-ganda cantik dari
yang pertama dan berganda-ganda catiknya dari yang kedua.... dan
tak pernah dia lihat di dunia.... lalu wanita itu berkata ...
akulah ainul mardhiah, aku diciptakan untk kamu dan kamu
diciptakan untk aku.... bila lelaki itu mendekatinya wanita itu
menjawab... nantiii kamu belum syahid  lagiiii......tersentak itu
pemuda itu pun terjaga dari tidurnya lalu dia menceritakan
segala-galanya kepada satu sahabat lain, namun begitu dia memesan
agar jangan menceritakan cerita ini kepada nabi SAW... tapi
sekiranya dia  shahid barulah ceritakan kepada nabi.

Petang itu pemuda itu bersama-sama dengan jemaah yang terdapat
Nabi di dalamnya telah keluar berperang lalu ditakdirkan pemuda
tadi telah shahid. Petang tersebut ketika semua jemaah telah
pulang ke masjid, di waktu hendak berbuka puasa maka mereka telah
menunggu makanan untuk berbuka  (tunggu makanan adalah satu sunnah
nabi). Maka kawan sahabat yang shahid tadi telah
bangun dan merapati nabi SAW dan menceritakan perihal sahabat nabi
yang sahaid tadi... dalam menceritakan itu nabi menjawab benar...
benar...benar... dalam sepanjang cerita tersebut. Akhirnya nabi
SAW berkata memang benar cerita sahabat kamu tadi dan sekarang ini
dia sedang menunggu untuk berbuka puasa di syurga....


subhanallah...

~Kisah Pemuda Yang Bernama Uzair~

Pada suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang menghijau dengan pokok-pokok tamar dan tiba-tiba hatinya telah terpesona serta tertarik untuk memikirkan rahsia keindahan dan keajaiban alam ini. Sesudah memetik buah-buahan dia pulang dengan keldainya sambil menikmati keindahan-keindahan alam sekitarnya sehingga keldai yang ditungganginya tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah dia sedar bahwa dia telah berada di suatu daerah yang tidak dikenali oleh beliau serta sudah jauh dari negerinya sendiri.

Sebaik saja dia sampai ke daerah itu dilihatnya kampung itu baru saja diserbu oleh musuh-musuh sehingga menjadi rosak-binasa sama sekali. Di tapak atau bekas runtuhan terdapat mayat-mayat manusia yang bergelimpangan yang sudah busuk serta hancur. Melihatkan pemandangan yang mengerikan itu, dia pun turun dari keldainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan. Manakala keldainya itu ditambat di situ, kemudian dia pun duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh bagi melepaskan penatnya. Dalam pada itu, fikirannya mula memikirkan mayat manusia yang sudah busuk itu.

"Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan kembali di negeri akhirat?" begitulah pertanyaan yang datang bertalu-talu da tidak terjawab olehnya sehingga dia menjadi lemah-longlai dan kemudian terus tertidur. Dalam tidur itu, dia seakan-akan bertemu dengan semua arwah (roh-roh) orang-orang yang sudah meninggal itu. Tidurnya amat luar biasa sekali, bukan hanya sejam atau semalam, tetapi dia telah tidur terus-menerus tanpa bangun-bangun selama seratus tahun lamanya.

Dalam masa dia tertidur itu, keadaan di sekitarnya sudah ramai lapisan baru, rumah serta bangunan-bangunan banyak yang telah didirikan. Dalam masa seratus tahun itu, segala-galanya sudah berubah, manakal 'Uzair tetap terus tidur tersandar di dinding buruk itu menjadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya sudah hancur dan tulang belulangnya sudah hancur lebur berderai.
Kemudian jasad 'Uzair yang telah mati, daging dan tulangnya yang sudah hancur itu disusun kembali oleh Allah pada bahagiannya masing-masing lalu ditiupkan ruhnya. Dan ketika itu juga 'Uzair hidup kembali seperti dahulu. 'Uzair terus berdiri seperti orang yang bangun dari tidur lantas dia mencari keldai dan buah-buahannya di dalam keranjang dahulu.

Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya, "Tahukah engkau ya 'Uzair berapa lama engkau tidur?"
Tanpa berfikir panjang 'Uzair menjawab, "Saya tertidur sehari dua ataupun setengah hari."
Lalu malaikat pun berkata kepadanya, "Bahwa engkau terdampar di sini genap seratus tahun lamanya. Disinilah engkau berbaring, berhujan dan berpanas matahari, kadang-kadang ditiup badai dan berhawa sejuk dan juga panas terik. Dalam masa yang begitu panjang, makanan engkau tetap baik keadaannya. Tetapi cuba lihat keadaan keldai itu, dia sendiri pun sudah hancur dan dagingnya sudah busuk."

Berkata malaikat lagi, "Lihatlah dan perhatikanlah sungguh-sungguh. Demikianlah kekuasaan Allah. Allah dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur dan dengan semudah itu pulalah Tuhan akan membangkitkan semua manusia yang sudah mati itu nanti di akhirat untuk diperiksa dan diadili segala perbuatannya. Hal ini diperlihatkan oleh Tuhan kepada engkau supaya iman engkau tetap dan engkau sendiri dapat menjadi bukti kepada manusia-manusia lain supaya engkau dan manusia-manusia lain tiada syak dan ragu-ragu lagi tentang apa yang diterangkan Tuhan tentang akhirat itu."

Setelah 'Uzair melihat makanan dan keldainya yang sudah hancur itu, maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah itu adalah berkuasa ke atas tiap-tiap sesuatu." Tiba-tiba keldai yang sudah hancur berderai itu dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya. Dan akhirnya menjadi seperti sediakala iaitu hidup kembali bergerak-gerak dan berdiri sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah berkuasa di atas segala-galanya." Lalu dia pun terus mengambil keldainya dahulu dan terus menunggangnya pulang ke rumahnya dahulu dengan mencari-cari jalan yang sukar untuk dikenali. Dilihatnya segala-gala telah berubah. Dia cuba mengingati apa yang pernah dilihatnya seratus tahun dahulu. Setelah menempuhi berbagai kesukaran, akhirnya dia pun sampai ke rumahnya. Sebaik saja dia sampai di situ, dia mendapati rumahnya sudah pun buruk di mana segala dinding rumahnya telah habis runtuh. Semasa dia memandang keadaan sekeliling rumahnya, dia ternampak seorang perempuan tua, lantas dia pun bertanya, "Inikah rumah tuan 'Uzair?"

"Ya," jawab perempuan itu. "Inilah rumah 'Uzair dahulu, tetapi 'Uzair telah lama pergi dan tiada didengar berita tentangnya lagi sehingga semua orang pun lupa padanya dan saya sendiri tidak pernah menyebut namanya selain kali ini saja." Kata perempuan itu sambil menitiskan airmata.
'Sayalah 'Uzair," jawab 'Uzair dengan pantas. "Saya telah dimatikan oleh Tuhan seratus tahun dahulu dan sekrang saya sudah dihidupkan oleh Allah kembali."
Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata, "'Uzair itu adalah seorang yang paling soleh, doanya selalu dimakbulkan oleh Tuhan dan telah banyak jasanya di dalam menyembuhkan orang yang sakit tenat." Sambunya lagi, "Saya ini adalah hambanya sendiri, badan saya telah tua dan lemah, mata saya telah pun buta kerana selalu menangis terkenangkan 'Uzair. Kalaulah tuan ini 'Uzair maka cubalah tuan doakan kepada Tuhan suaya mata saya terang kembali dan dapat melihat tuan."

"Uzair pun mendaha kedua belah tangannya ke langit lalu berdoa ke hadrat Tuhan. Tiba-tiba mata orang rua itupun terbuka dan dapat melihat dengan lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan kembali muda. Setelah merenung wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar, tuanlah 'Uzair. Saya masih ingat." Hambanya itu terus mencium tangan 'Uzair lalu keduanya pergi mendapatkan orang ramai, bangsa Israil. 'Uzair memperkenalkan dirinya bahwa dialah 'Uzair yang pernah hidup di kampung itu lebih seratus tahun yang lalu.

Berita itu bukan saja mengejutkan bangsa Israil, tetapi ada juga meragukan dan ada yang tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. Kerana itu mereka ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya sendiri seraya bertanya, "Saya masih ingat bahwa bapa saya mempunyai tanda di punggungnya. Cubalah periksa tanda itu. Kalau ada benarlah dia 'Uzair."
Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebahagian daripada mereka. Akan tetapi sebahagian lagi mahukan bukti yang lebih nyata, maka mereka berkata kepada 'Uzair, "Bahwa sejak penyerbuan Nebukadnezar ke atas bangsa dan negara Israil dan setelah tentera tersebut membakar kitab suci Taurat, maka tiadalah seorang pun bani Israil yang hafal isi Taurat kecuali 'Uzair saja. Kalau benarlah tuan Uzair, cubalah tuan sebutkan isi Taurat yang betul."

'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar serta tidak salah walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya bahwa sungguh benar itulah 'Uzair. Ketika itu, semua bangsa Israil punpercaya bahwa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan semual oleh Tuhan. Banyak di antara mereka yang bersalam dan mencium tangan 'Uzair serta meminta nasihat dan panduan daripadanya. Tetapi sebahagian daripada kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Tuhan pula. Maha Suci Allah tidak mempunyai anak samada 'Uzair mahupun Isa kerana semua makhluk adalah kepunyaan-Nya belaka. Janganlah kita was-was tentang kekuasaan Allah, maka hendaklah dia fikir siapakah yang menciptakan dirinya itu. Adalah mustahil sesuatu benda itu terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Kalau masih ada orang yang ragu-ragu tentang kekuasaan Allah, ubatnya hanya satu saja, hendaklah dia membaca dan memahami al-Qur'an, was-was terhadap kekuasaan Allah itu hanya datangnya dari syaitan.

~Kisah Mangkuk Yang Cantik,Madu dan Sehelai Rambut~

Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali
r.a. isterinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah
mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW
kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan
sehelai rambut).

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumahnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha. berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Allah SWT berfirman, " Syurga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju syurga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

"Sampaikanlah daripadaku walaupun sepotong ayat.." (hadith)

"Sesungguh Solatku,Ibadahku,Hidupku,Matiku hanya kerana Allah"

"Dan Allah tuhan Kami
Rasul ikutan kami
Al-Quran Panduan kami
Jihad jalan Kami
Mati Syahid cita-cita tertinggi kami"

~Kisah Emas Dan Mangkuk~

Seorang raja bersama pengiringnya keluar dari istananya untuk menikmati udara pagi. Di keramaian, ia berjumpa dengan seorang pengemis. Sang raja menyapa pengemis ini:

Apa yang engkau inginkan dari dariku?

Si pengemis itu tersenyum dan berkata: Tuanku bertanya, seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba.

Sang raja terkejut, ia merasa pelik: Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!

Maka menjawablah sang pengemis: Berfikirlah dua kali, wahai tuanku, sebelum tuanku menjanjikan apa-apa. Rupanya sang pengemis bukanlah sembarang pengemis. Namun raja tidak merasakan hal itu.Timbul rasa angkuh dan tak senang pada diri raja, kerana mendapat nasihat dari seorang pengemis.

Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi permintaanmu. Apapun juga! Aku adalah raja yang paling berkuasa dan kaya-raya.

Dengan penuh kejujuran dan kesederhanaan si pengemis itu menghulurkan mangkuk penadah sedekah:

Tuanku isilah apa yang tuanku hendak bagi kepada hamba di dalam mangkuk ini,

Bukan main! Raja menjadi geram mendengar kata-kata pengemis dihadapannya. Segera ia memerintahkan bendahara kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk pengemis kurang ajar ini dengan emas! Kemudian bendahara menuangkan emas dari pundi-pundi besar yang di bawanya ke dalam mangkuk sedekah sang pengemis. Anehnya, emas dalam pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah.

Tidak mahu malu di hadapan rakyatnya, sang raja terus memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan: emas, intan berlian, ratna mutumanikam telah habis dilahap mangkuk sedekah itu. Mangkuk itu seolah tanpa dasar, berlubang.

Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis bukan pengemis biasa, lalu ia bertanya :

Sebelum berlalu dari tempat ini, dapatkah tuan menjelaskan terbuat dari apakah mangkuk sedekah ini?

Pengemis itu menjawab sambil tersenyum:

Mangkuk itu terbuat dari keinginan manusia yang tanpa batas. Itulah yang mendorong manusia senantiasa bergelut dalam hidupnya. Ada kegembiraan, keinginan memuncak di hati, pengalaman yang mengasyikkan kala engkau menginginkan sesuatu. Ketika akhirnya engkau telah mendapatkan keinginan itu, semua yang telah kau dapatkan itu, seolah tidak ada lagi ertinya bagimu. Semuanya hilang ibarat emas intan berlian yang masuk dalam mangkuk yang tak beralas itu. Kegembiraan, keinginan, dan pengalaman yang mengasyikkan itu hanya tatkala dalam proses untuk mendapatkan keinginan. Begitu saja seterusnya, selalu kemudian datang keinginan baru. Orang tidak pernah merasa puas. Ia selalu merasa kekurangan. Anak cucumu kelak mengatakan: “kekuasaan cenderung untuk jadi tamak”.

Raja itu bertanya lagi :

Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk itu?
Tentu ada, yaitu rasa syukur kepada Allah SWT. Jika engkau pandai bersyukur, Allah akan menambah nikmat padamu kata sang pengemis itu, sambil ia berjalan kemudian menghilang dari mata khalayak

~Kisah Sebuku Roti Penebus Dosa~

Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. Akan tetapi pada suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam pujuk rayunya dan bergelumang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri.

Setelah ia sedar, maka ia lalu bertaubat, sedangkan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan solat dan bersujud.

Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, kerana sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu.

Rupanya di samping kedai tersebut hidup seorang pendita yang ada setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa buku roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu dengan masing-masingnya mendapat sebuku roti. Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bahagian, kerana disangka sebagai orang miskin.

Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata: “Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku.”

Orang yang membagikan roti itu menjawab: “Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu buku roti.”

Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bahagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.

Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam.

Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sebuku roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sebuku roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata: “Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sebuku roti itu!”

~Aku akan menggantimu~

Pada suatu waktu tersebutlah sebuah keluarga yg sangat harmonis, sang suami seorang yg sholeh, tampan, berkedudukan tinggi, berharta banyak dan berakhlak mulia. Sang istri seorang perempuan yg berparas cantik dan ayu, menutupi tubuhnya dgn pakaian taqwa, menghijab hatinya dengan iman dan akhlak yg indah. Anak2 mereka pun tumbuh menjadi anak2 yg sholeh dan sholehah, sehat, cerdas dan pintar.

Namun ALLAH Subhana hu Wa Ta'ala sangat mengasihi mereka, sehingga mereka diberikan ujian atas keimanan dan keikhlasan mereka.


Setelah 10 tahun usia pernikahan mereka, sang suami menyampaikan niat yg menghujam jantung istrinya. "Ma, inginkah engkau mendapatkan surga..?" Istrinya tentu saja mengangguk. "bolehkah aku mengambil seorang istri lagi..?" Serasa petir di siang bolong menyambar. Sang Istri pun terisak-isak mendengarnya. Sungguh dia tidak habis pikir, mengapa suaminya tega melakukan hal itu, rasanya tidak ada kekurangan pada dirinya, rasanya Ia sudah berusaha semampunya untuk menjadi istri yg sholehah bagi suaminya. Ketika suaminya menyampaikan maksud itu, tidak banyak kata yg keluar dari bibirnya, hanya sebuah syarat, Ia mohon diberikan waktu satu minggu untuk berfikir pada suaminya.


Sang istri yg sholehah tadi tetap melayani suaminya sebaik mungkin, meskipun hatinya bagai tersayat sembilu, perih dan sakit. Namun tidak sedikitpun diperlihatkannya pada suami tercinta. Makin khusyuk sholat dan ibadahnya, tidak putus2 bibirnya melafazkan doa2 pada Rabbnya, agar diberikan kekuatan..


Hingga sampailah waktu satu minggu yg dipinta sang istri. Setelah mereka berdua selesai sholat subuh berjama'ah, sang suami pun kembali bertanya pada istrinya.


"Aku perhatikan, sholat dan ibadahmu makin khusyuk belakangan ini.. apa saja yg kau doakan istriku..?," sang suami memulai pembicaraan. "Aku hanya menambahkan satu doa.." jawab istrinya tenang. "Apa itu..? doa supaya aku tidak jadi beristri lagi..?" ucap sang suami tersenyum menggoda. "Bukan.." jawab istrinya singkat. "lalu apa..?". sang suami makin penasaran.


"Aku hanya meminta pada ALLAH Subhana hu wa Ta'ala agar suamiku yg sangat kukasihi ini mampu berlaku adil, karena aku tidak rela laki2 yg telah menafkahiku dan anak2ku dengan bulir keringatnya, yg telah tulus mencintaiku, yg selalu menghormatiku, mencukupkan kebahagiaanku lahir dan batin dan telah berusaha mencontoh akhlak Rasulullah Salaallahu Alaihi Wassalam jadi terbakar api neraka jahannam hanya karena tidak mampu berlaku adil pada istri2nya.. Aku meminta pada ALLAH Subhana hu wa Ta a'la, jikalau pun suamiku terkasih tidak mampu berlaku adil, maka biar aku saja yg menggantikannya untuk KAU siksa di neraka.. itulah sebait doa yg aku tambahkan dalam seminggu ini" ucap istrinya dengan nada lembut dan menatap penuh kasih pada suaminya.


Tidak sanggup air mata sang suami membanjiri pipinya, begitu ikhlas dan tulusnya cinta sang istri pada dirinya. Dipeluknya istrinya kuat-kuat seolah tidak ingin dilepaskan..


"Bagaimana mungkin aku akan mendzalimi istri seikhlas dan setulus engkau.. Bagaimana mungkin permata seindah ini akan aku sia-siakan.. terima kasih telah engkau ingatkan aku, bidadariku, aku berjanji padamu, untuk menjaga cinta mu hanya satu dihatiku, sebagaimana Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam hanya memiliki Khadijah R.a. sampai maut memisahkan mereka..

~Kisah Seorang Anak yang Taat Dengan Orang Tua~

Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia yang bisa berdialog dengan semua binatang.
Dikisahkan pada suatu hari Nabi Sulaiman dengan jin Ifrit sedang berkelana diantara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang mengeluarkan cahaya berkilauan.

Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam kedalam samudera itu sampai ke dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman.
Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman sangatlah kagum, “Kubah apakah gerangan ini?” fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda yang tengah bersujud di dalamnya.
“Siapakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?” tanya Nabi Sulaiman keheranan.”Aku adalah manusia biasa”, jawab pemuda itu perlahan.
“Bagaimana engkau sampai memperoleh nikmat sebesar ini dari Allah ?” tanya Nabi Sulaiman lagi. Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi Nikmat dari Allah untuk tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan.
Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke manapun pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit.
“Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah kubah yang terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya.” Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman yang dikenal sebagai seorang nabi yang dapat berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu.
“Bagaimana engkau dapat hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?” tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut. “Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langit atau atau dibumi, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah.”
“Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?”
“Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu.”
“Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?” tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa semakin heran.
“Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam.” Tuturnya.
Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu sujud dan berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Kemudian nabi sulaiman menyuruh jin ifrid mengembalikan kubah itu kedasar samudra.
Demikianlah nikmat yang diberikan oleh Allah Swt kepada hambanya yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

~Kisah Pemuda dengan Empat Orang Isterinya~

Ada seorang pria saudagar kaya raya yang mempunyai 4 isteri. Seluruh isteri sangat dia cintai, tapi yang ke-4 lah yang dia manjakan dengan harta dan kesenangan. Isterinya ini memang tercantik di antara ketiga isteri yang lainnya.
Saudagar ini juga mencintai isterinya yang ke-3. Dia sangat bangga dengan sang isteri dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita cantik ini kepada semua temannya. Namun ia juga selalu khawaatir, kalau-kalau isterinya nanti lari dengan pria lain.
Begitu juga dengan isteri ke-2. Si saudagar sangat menyukainya karena ia isteri yang sabar dan penuh pengertian. Ketika dia mendapat masalah, ia selalu minta pertimbangan isteri ke-2-nya ini, yang selalu menolong dan mendampingi sang suami melewati masa-masa tersulit.
Sama halnya dengan isteri pertama. Ia adalah pasangan yang sangat setia dan selalu membawa kebaikan bagi kehidupan keluarganya. Wanita ini yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan bisnis sang suami. Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meski isteri pertama ini begitu sayang kepadanya.

Singkat cerita si saudagar jatuh sakit dan menyadari bahwa ajal makin dekat. Di tengah sakitnya yang parah, dia mencoba tentang semua keindahan yang diperolehnya dan berkata dalam hati, “Saat ini aku punya 4 isteri. Namun akankah aku sendiri saat aku meninggal nanti. Betapa menyedihkan.”
Lalu saudagar itu memanggil semua isterinya dan bertanya pada isteri yang ke-4-nya.
“Engkaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan indah. Nah, sekarang aku akan mati. Maukah kamu mendampingi dan menemaniku?”
Sang isteri terdiam…. “Tentu saja tidak!” Jawab isteri ke-4 dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban ini sangat menyakitkan hati. Seakan-akan ada pisau terhunus dan mengiris-iris hatinya.

Saudagar itu sedih lalu bertanya pada isteri ke-3.
“Aku pun mencintaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku dan menemani akhir hayatku?”
“Hidup begitu indah di sini, Aku akan menikah lagi jika kau mati.” Jawab isterinya seakan tak peduli.
Bagai disambar petir di siang bolong, si saudagar sangat terpukul dengan jawaban tersebut. Badannya terasa demam.

Kemudian ia memanggil isteri ke-2.
“Aku selalu berpaling kepadamu setiap kali aku mendapat masalah dan kau selalu membantuku sepenuh hati. Kini aku memerlukan sekali bantuanmu. Kalau aku mati, maukah engkau mendampingiku?”
“Maafkan aku kali ini aku tak dapat menolongmu. Aku hanya dapat menghantarmu hingga ke liang kubur. Nant akan kubuatkan makam yang indah untukmu.” Jawab si isteri lembut
Saudagar ini sangat putus asa. Dalam keadaan kecewa itu, tiba-tiba terdengar suara, “Aku akan tinggal bersamamu dan menemanimu kemana pun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu.”

Pria itu lalu menoleh ke samping, dan mendapati isteri pertamanya di sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya seperti orang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, “Kalau saja aku dapat merawatmu lebih baik saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau kurus seperti ini, isteriku.”
Sahabatku! Ini memang cerita poligami tapi sebatas tamsil. Karena sesungguhnya dalam kehidupan nyata kita punya 4 isteri ini.

Isteri ke-4 adalah TUBUH kita.
Seberapa banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah. Semua ini akan hilang dalam suatu batas waktu dan ruang. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap kepada-Nya.

Isteri ke-3, STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN.
Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah danmelupakan kita yang pernah memilikinya. Sebesar apapun kedudukan kita dalam masyarakat dan sebanyak apapun harta kita, semua itu akan berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.

Sedangkan isteri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN.
Seberapa pun dekat hubungankita dengan mereka, kita tak akan dapat terus bersama mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani kita.

Dan sesungguhnya isteri pertama kita adalah JIWA DAN AMAL SHALIH KITA.
Sebenarnya hanya jiwa dan amal shalih kita sajalah yang mampu untuk terus setia mendampingi kemana pun kita melangkah. Hanya amallah yang mampu menolong kita di akhirat kelak.

Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa kita dengan bijak serta jangan dan lekas malu untuk berbuat amal, memberikan pertolongan kepada sesama yang memerlukan. Betapa pun kecilnya bantuan kita, pemberian kita menjadi sangat berarti bagi mereka yang memerlukan.

~Kisah Pemuda Bercita syurga~

Pernahkah saudara mendengar tentang kisah Ta'labah? Salah seorang daripada para sahabat Nabi S.A.W. Seorang pemuda yang punya misi dan visi yang sangat agung.
Seorang remaja yang begitu hebat di zaman Rasulullah S.A.W. Namanya Tha'labah bin Abdul Rahman, seorang remaja berusia 17 tahun. Setelah memeluk Islam, beliau selalu mengikut Rasulullah S.A.W mengajar. Jika Rasulullah berhajatkan sesuatu, Rasulullah S.A.W akan khabarkan kepada Ta'labah.
Suatu hari Rasulullah menyuruh Tha'labah mencari sesuatu. Ketika dalam perjalanan mencari barang yang Rasulullah hajati itu, Tha'labah telah melalui sebuah rumah yang pintunya terbuka. Angin yang bertiup membuatkan pintu tandas rumah tersebut juga terbuka, dan ketika itu Tha'labah terlihat akan seorang perempuan yang sedang mandi.
"A'uzubillah! Ya Allah aku takut nanti malaikat Jibril memberitahu kepada Rasulullah S.A.W! Ya Allah, aku takut turunnya ayat quran yang menyenaraikan aku dalam golongan orang yang berbuat dosa! Ya Allah..."
Rintihan Tha'labah
Dia merintih sehingga dia lupa akan barang yang dipesan oleh Rasulullah S.A.W. Dia melarikan diri dan terjumpa satu bukit di pinggir Madinah yang dipuncaknya ada sebuah gua. Tha'labah masuk ke dalam gua tersebut dan asyik menangis. Tha'labah menangis dan menangis, beliau kesal amat dengan dosanya.
Pada masa yang sama, Rasulullah S.A.W menanti kepulangan Tha'labah beberapa hari namun Tha'labah tidak kunjung tiba. Lalu Rasulullah S.A.W mengarahkan Saidina Umar RA untuk mencari Tha'labah dan beliau terjumpa Tha'labah di tempat dia bersembunyi di puncak bukit.
Umar berkata "Tha'labah, Rasulullah mahu berjumpa kamu."
"Kenapa? Sudah turunkah ayat al-Quran tentang dosaku, sudah beritahukah Jibril kepada Rasulullah, aku tidak mahu masuk neraka, aku tidak mahu masuk neraka." Kata Tha'labah dalam ketakutan yang amat sangat.
Oleh sebab Tha'labah sudah tersangat lemah, Saidina Umar RA memimpinnya pulang ke rumah. Apabila Rasulullah SAW menziarah Tha'labah, Tha'labah sedang terlentang lalu Rasulullah SAW meriba kepala Tha'labah.
Tetapi Ta'labah mengetepikan kepalanya. Rasulullah bertanya, "kenapa wahai Tha'labah?"
"Wahai Rasulullah, kepala yang penuh dosa ini tidak layak untuk berada di ribamu," kata Tha'labah.
"Apa yang kamu mahu Tha'labah?"
"Ya Rasulullah, aku mahukan keampunan Allah"
Cita-citanya hanya Syurga
"Apa cita-cita kamu wahai Ta'labah?"
"Cita-cita aku hanya syurga Allah. Tolonglah doakan moga Allah mengampunkan dosa-dosaku."
Lalu Rasulullah s.a.w berkata, "wahai Tha'labah aku menjamin kepadamu apa yang kamu mahu dan cita-citamu. Inilah bukti taubatmu."
Tidak lama selepas itu, Tha'labah menghembuskan nafasnya yang terakhir di riba Rasulullah SAW.
Ketika mayat Tha'labah siap dikafan dan tiba masa untuk dikebumikan, Rasulullah SAW datang agak lewat ketika itu. Para sahabat membuka jalan kepada Rasulullah untuk rapat ke kubur Tha'labah. Tetapi Rasulullah berjalan merapati kubur Tha'labah dalam keadaan berjalan yang perlahan, dan seperti tersekat-sekat.
Sahabat-sahabat bertanya, "wahai Rasulullah, kami telah membuka jalan, mengapa Rasulullah berjalan dengan tidak selesa?"
Rasulullah menjawab, "kamu tidak dapat melihat betapa ramainya malaikat yang hadir menghantar Tha'labah ke kubur."
Itulah kisah hidup seorang remaja hebat bernama Tha'labah. Betapa takutnya beliau dengan azab Allah SWT walaupun beliau tidak sengaja terpandang perempuan yang sedang mandi itu. Begitu malu bertemu Rasulullah, begitu mengharap keampunan Allah SWT, dan akhirnya menhembus nafas yang terakhir di ribaan insan mulia bernama Muhammad bin Abdullah, dan jasadnya diiringi malaikat ke kuburan. Subhanallah!

~SUAMI : KETIKA ISTERIMU MENANGIS, GENGGAMLAH ERAT TANGANNYA~

Jika isteri menangis dihadapanmu….
“hargai lah ia sblm terlewat…”

Jika seorang isteri menangis dihadapanmu,
itu bererti dia tidak dapat menahannya lagi…
Jika kau memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu..
Jika kau membiarkannya pergi, dia tidak akan kembali menjadi dirinya yang dulu, selamanya!

Seorang isteri tidak akan menangis dengan mudah, kecuali didepan orang yang sangat dia sayangi, dia akan menjadi lemah!

Seorang isteri tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu.
Dia akan menurunkan rasa EGOnya.

Wahai suami2,
jika seorang istri pernah menangis karenamu, tolong pegang tangannya dengan penuh pengertian.
Kerana dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu disaat kau terpuruk terlalu dalam …
Wahai suami2, jika seorang isteri menangis keranamu, tolong jangan menyia-nyiakannya. Mungkin, kerana keputusanmu, kau merosakkan kehidupannya.

Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis keranamu. Lihatlah jauh kedalam matanya. Dapatkah kau lihat dan kau rasakan SAKIT yang dirasakannya keranamu ?

Apakah keistimewaan perempuan ini ? ”

Dibalik KELEMBUTANYA dia memiliki kekuatan yang begitu dahsyat..

TUTUR katanya merupakan KEBENARAN..

SENYUMAN’nya adalah SEMANGAT bagi orang yang dicintainya. .

PELUKAN & CIUMAN’nya bisa memberi KEHANGATAN bagi anak2nya..

Dia TERSENYUM bila melihat temannya tertawa..

Dia TERHARU Dia MENANGIS bila melihat KESENGSARAAN pd org2 yg dikasihinya. ..

Dia mampu TERSENYUM dibalik KESEDIHAN’nya. .

Dia sangat GEMBIRA melihat KELAHIRAN..

Dia begitu sedih melihat KEMATIAN..

TITISAN air matanya bisa membawa PERDAMAIAN.

Tapi dia sering dilupakan oleh SUAMI krn 1 hal…

Bahawa “Betapa BERHARGAnya dia”…

Sebarkan ini ke SELURUH ISTERI2 yg soleha dan SUAMI2 yang kamu kenal agar mereka tidak lupa bahwa ISTERI mrk

begitu berHARGA… Dan sangat berHARGA.

~Kisah Hati dan Lidah~

Ada seorang wanita yang kaya,hartawan dan banyak ternakan.Pada suatu hari wanita  itu telah menghadiahkan seekor kambing kepada Luqman Hakim dan kemudian dia berpesan kepada hambanya seraya berkata,”Apabila kamu sampai kepada Luqman Hakim,setelah kambing itu di sembelih,mintalah bahagian yang tidak baik pada kambing itu,kerana aku mahu memakannya”.
Setelah kambing itu disembelih,luqmam hakim pun mengambil beberapa bahagian daripada kambing itu yang terdiri dari hati dan lidah,lalu dibungkusnya.Kemudian diserahkan kembali kepada hamba wanita itu.Hati dan Lidah itu dibawa pulang.
Terperanjat sungguh wanita itu setelah melihat isi kandungan bungkusan tersebut.”hati dan lidah ini bagus dan baik,tetapi mengapa Luqman Hakim memberiku hati dan lidah ini”?Sedangkan yang aku minta bahagian yang tidak baik dan tidak bagus”?
“Tidak mengapalah!”sambung wanita itu kembali.Dia pun berlalu.Hati dan lidah dimasak dan di nikmati dengan penuh selera.Setelah makan dia pun berfikir.”Kenapa Luqman hakim memberiku hati dan lidah kambing ini?Sedangkan apa yang aku minta adalah benda yang tidak baik daripadanya”?
Selang tiga hari selepas itu ,wanita  tersebut memanggil hambanya untuk menangkap seekor kambing lagi sambil berkata,”Kamu bawalah kambing ini kepada Luqman Hakim dan kamu beritahu kepadanya,setelah disembelih,aku minta bahagian yang baik-baik dan berikan kepadaku”.
Luqman Hakim seorang yang bijaksana.Setelah kambing yang kedua ini disembelih,diambil sebahagian daripada hati dan lidah kambing itu dan dibungkusnya.Kemudian diberikan kepada hamba wanita itu tadi untuk dibawa pulang.
Di rumah.sekali lagi wanita itu terperanjat.Ternyata Luqman Hakim tetap memberikan hati dan lidah kepadanya.Lalu hati dan lidah itu dimasaknya.Ketika makan,sempat wanita itu berfikir sejenak.
“Apa sebabnya aku minta yang tidak baik diberi hati danlidah,di minta yang baik pun diberi hati dan lidah juga”.wanita itu tidak mengerti apakah yang tersirat dan tersurat di sebalik semua itu..
Akhirnya untuk memuaskan hati,wanita tersebut pergi menemui Luqman Hakim.Dia berharap agar segala persoalannya terjawab.”Wahai Luqman Hakim yang bijaksana,apakah pengajaran di sebalik apa yang kau berikan kepadaku?apakah pengajaran disebalik semua ini wahai Luqman Hakim”?
Luqman Hakim pun berkata.”Hati itu adalah tempat iman ,keyakinan dan jatuhnya pandangan Allah kepada hamba-Nya.Sedangkan tempat lain jatuhnya pandangan manusia.utamakanlah tempat jatuhnya pandangan Allah,aku bimbang kalau hati kita ada sifat-sifat mazmumah,takut iman dan hidayah akan terkeluar .Sebab itu saya kirimkan kepada puan,hati.Hati yang perlu dijaga”.
“Dan begitu juga lidah.Lidah lebih tajam dari mata pedang.Dengan lidah orang boleh bermusuhan,bercerai berai,binasa dan memutuskan silaturrahim.Orang boleh berpuasa tetapi lidah nya tidak  di jaga dengan mncaci dan mengata orang lain.Akhirnya tempat dia menjadi ahli neraka”.
“maka,jagalah hati dan lidah itu dengan sebaik mungkin.InsyaAllah,kita akan memperolehi keselamatan di dunia dan di akhirat”.Jelas dan nyata kata-kata Luqman Hakim itu.Wanita itu mengangguk faham.Dia akhirnya insaf dan sedar.